Kamis, 27 November 2014

Tugas 8S Pengantar Bisnis

Nama : Tiara Revischa Neldi
Kelas: 1EB23
Soal
1.       Jelaskan apa yang dimaksud dengan Manajemen!
2.       Jelaskan dan uraikan tentang Fungsi-fungsi Manajemen dan keterkaitannya satu sama lain!
3.       Jelaskan tentang berbagai tingkatan manajemen dan ketrampilan apa saja yang dibutuhkan oleh setiap manajer dalam organisasi!
4.       Jelaskan perbedaan antara perencanaan strategis dan perencanaan taktis!
5.       Jelaskan berbagai gaya kepemimpinan yang dapat diterapkan oleh manajer dalam mengarahkan bawahan dan jelaskan pula gaya kepemimpinan mana yang terbaik!

Jawab
1.       Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi Mary Parker Follet ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.

2.     Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi tiga, yaitu:
·       Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
·       Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan harus diambil.
·       Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.

3.       Tingkatan manajemen:
·         Manajemen pertama (Lini Manajement)
Tingkatan yang paling bawah dalam suatu organisasi yang memimpin dan mengawasi tenaga operasional.
·         Manajemen menengah (Middle Manajement)
Bertugas mengembangkan rencana sesuai dengan tujuan dan tingkatan yang lebih tinggi dan melaporkannya  kepada Top Manajer
·         Manajemen puncak (Top Level Manajement)
Tingkatan manajemen tertinggi dalam organisasi, yang bertanggung jawab terhadap keseluruhan aktivitas organisasi. Mereka menetapkan kebijaksanaan operasional dan bimbingan hubungan organisasi dengan lingkungan.
Keterampilan yang harus dimiliki:
·         Keterampilan teknik: manajer keuangan
·         Keterampilan kemanusiaan: keterampilan, tanggungjawab, bijaksana mengambil keputusan.
·         Keterampilan administrasi: menguasai segala tata kelola mengenai surat menyurat dan
perjanjian.
·         Keterampilan konseptual: perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, penyusunan personalia.

4.       Strategi (Strategy) menjelaskan arah yang akan dituju perusahaan dan menuntun pengalokasian sumber daya dan upaya. Dari sudut pendang lain, strategi menjelaskan bisnis di mana kita berada dan bisnis di mana kita akan berada. Strategi menyediakan logika yang mengintegrasikan perspektif departemen fungsional dan unit operasional serta mengarahkan mereka semua pada arah yang sama.
Pernyataan strategi untuk unit bisnis terdiri dari elemen sebagai berikut:
·         Suatu definisi bisnis yang merinci bidang di mana perusahaan tersebut akan bersaing 
·         Arahan strategis yang menjelaskan di mana keunggulan bersing akan diperoleh. 
·         Strategi fungsional pendukung.
Taktik (tactics) adalah tindakan jangka pendek yang dilakukan untuk menerapkan strategi yang lebih luas. Strategi pemasaran (marketing strategy) adalah suatu pernyataan bagaimana caranya suatu merek atau lini produk akan mencapai tujuannya. Strategi memberikan keputusan dan arahan sehubungan dengan variabel-variabel seperti segmentasi pasar, identifikasi pasar sasaran, pemosisian, elemen bauran pemasaran, dan pengeluaran.

5.       Dalam ilmu adminstrasi ada beberapa macam teori gaya kepemimpinan yang di tawarkan oleh para pakar leardership, mulai dari yang klasik sampai kepada yang modernyaitu gaya kepemimpinan situasional model Hersey dan Blancard antara lain :
  1. Gaya Kepemimpinan Klasik
Teori klasik gaya kepemimpinan mengemukakan, pada dasarnya di dalam setiap gaya kepemimpinan terdapat 2 unsur utama, yaitu unsur pengarahan (directive behavior) dan unsur bantuan (supporting behavior). Dari dua unsur tersebut gaya kepemimpinan dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu mengarahkan (directing), pembinaan (coaching), Partisipatifi (participation) dan Mendelegasikan (delegating)
·      Mengarahkan (directing)
Gaya kepemimpinan yang mengarahkan, merupakan respon kepemimpinan yang perlu dilakukan oleh manajer pada kondisi karyawan lemah dalam kemampuan, minat dan komitmenya. Sementara itu, organisasi menghendaki penyelesaian tugas-tugas yang tinggi. Dalam situasi seperti ini Hersey and Blancard menyarankan agar pemimpin memainkan peran directive yang tinggi, memberi saran bagaimana menyelesaikan tugas-tugas itu, dengan terus intens berhubungan sosial dan komunikasi dengan bawahannya. Pertama pemimpin harus mencari tahu mengapa orang tersebut tidak termotivasi, kemudian mencari tahu dimana keterbatasannya. Dengan demikian pemimpin harus memberi arahan dalam penyelesaian tugas dengan terus menumbuhkan motivasi dan optimismenya.
·      Membina/ Melatih (coaching)
Pada kondisi karyawan menghadapi kesulitan menyelesaikan tugas-tugas, takut untuk mencoba melakukannya, manajer juga harus memproporsikan struktur tugas sesuai kemampuan dan tanggung jawab karyawan. Oleh karena itu, pemimpin hendaknya menghabiskan waktu mendengarkan dan menasihati, dan membantu karyawan untuk memperoleh keterampilan yang diperlukan melalui metode pembinaan.
·      Partisipatifi (participation)
Gaya kepemimpinan partisipasi, adalah respon manajer yang harus diperankan ketika karyawan memiliki tingkat kemampuan yang cukup, tetapi tidak memiliki kemauan untuk melakukan tanggung jawab. Hal ini bisa dikarenakan rendahnya etos kerja atau ketidakyakinan mereka untuk melakukan tugas/tangung jawab. Dalam kasus ini pemimpin perlu membuka komunikasi dua arah dan secara aktif mendegarkan dan mengapresiasi usaha-usaha yang dilakukan para karyawan, sehingga bawahan merasa dirinya penting dan senang menyelesaikan tugas.
·      Mendelegasikan (delegating)
Selanjutnya, untuk tingkat karyawan dengan kemampuan dan kemauan yang tinggi, maka gaya kepemimpinan yang sesuai adalah gaya “delegasi”. Dengan gaya delegasi ini pimpinan sedikit memberi pengarahan maupun dukungan, karena dianggap sudah mampu dan mau melaksanakan tugas/tanggung jawabnya. Mereka diperkenankan untuk melaksanakan sendiri dan memutuskannya tentang bagaimana, kapan dan dimana pekerjaan mereka harus dilaksanakan. Pada gaya delegasi ini tidak terlalu diperlukan komunikasi dua arah, cukup memberikan untuk terus berkembang saja dengan terus diawasi.
  1. Gaya Kepemimpinan Situasional
Gaya kepemimpinan, secara langsung maupun tidak langsung mempunyai pengaruh yang positif terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan atau pegawai. Hal ini didukung oleh Sinungan (1987) yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan yang termasuk di dalam lingkungan organisasi merupakan faktor potensi dalam meningkatkan produktivitas kerja. Sedangkan untuk bawahan yang tergolong pada tingkat kematangan yaitu bawahan yang tidak mampu tetapi berkemauan, maka gaya kepemimpinan yang seperti ini masih pengarahan, karena kurang mampu, juga memberikan perilaku yang mendukung. Dalam hal ini pimpinan atau pemimpin perlu membuka komunikasi dua arah (two way communications), yaitu untuk membantu bawahan dalam meningkatkan motivasi kerjanya. Selanjutnya, yang mampu tetapi tidak mau melaksanakan tugas atau tangung jawabnya. Bawahan seperti ini sebenarnya memiliki kemampuan untuk melakukan pekerjaan, akan tetapi kurang memiliki kemauan dalam melaksanakan tugas. Untuk meningkatkan produktivitas kerjanya, dalam hal ini pemimpin harus aktif membuka komunikasi dua arah dan mendengarkan apa yang diinginkan oleh bawahan. Sedangkan gaya delegasi adalah gaya yang cocok diterapkan pada bawahan yang memiliki kemauan juga kemampuan dalam bekerja. Dalam hal ini pemimpin tidak perlu banyak memberikan dukungan maupun pengarahan, karena dianggap bawahan sudah mengetahui bagaimana, kapan dan dimana mereka barus melaksanakan tugas atau tangung jawabnya. Dengan penerapan gaya kepemimpinan situasional ini, maka bawahan atau pegawai merasa diperhatikan oleh pemimpin, sehingga diharapkan produktivitas kerjanya akan meningkat.
  1. Gaya Kepemimpinan Otoriter
Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Pada gaya kepemimpinan otokrasi ini, pemimpin mengendalikan semua aspek kegiatan. Pemimpin memberitahukan sasaran apa saja yang ingin dicapai dan cara untuk mencapai sasaran tersebut, baik itu sasaran utama maupun sasaran minornya. Pemimpin juga berperan sebagai pengawas terhadap semua aktivitas anggotanya dan pemberi jalan keluar bila anggota mengalami masalah. Dengan kata lain, anggota tidak perlu pusing memikirkan apappun. Anggota cukup melaksanakan apa yang diputuskan pemimpin.Kepemimpinan otokrasi cocok untuk anggota yang memiliki kompetensi rendah tapi komitmennya tinggi.
  1. Gaya Kepemimpinan Demokratis
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya. Pada kepemimpinandemokrasi, anggota memiliki peranan yang lebih besar. Pada kepemimpinan ini seorang pemimpin hanya menunjukkan sasaran yang ingin dicapai saja, tentang cara untuk mencapai sasaran tersebut, anggota yang menentukan. Selain itu, anggota juga diberi keleluasaan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Kepemimpinan demokrasi cocok untuk anggota yang memiliki kompetensi tinggi dengan komitmen yang bervariasi.
  1. Gaya Kepemimpinan Bebas
Pemimpin jenis ini hanya terlibat dalam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi. Sementara itu, kepemimpinan bebas cocok untuk angggota yang memiliki kompetensi dan komitmen tinggi.

Dari beberapa teori gaya kepemimpinan maka Gaya Kepemimpinan Klasik yang dipadukan dengan Gaya Otoriter pada kondisi tertentu kiranya cocok untuk diterapkan dan digunakan pemimpin saat ini.
Alasan kenapa Gaya Kepemimpinan Klasik yang dipadukan dengan Gaya Otoriter pada kondisi tertentu dapat diterapkan di jembatan timbang karena Gaya Kepemimpinan Klasik merupakan perpaduan antara unsur pengarahan (directive behavior) dan unsur bantuan (supporting behavior) dari pimpinan kepada bawahan. Gaya kepemimpinan klasik juga menuntut seorang pemimpin untuk memiliki kemampuan dan kemapanan dalam hal, antara lain :
·         Mengarahkan pegawai untuk lebih kraetif dan produktif dalam melaksanakan tugas/ pekerjaan.
·         Melakukan pembinaan kepada pegawai untuk disiplin dan menjaga kredibilitas yang sangat penting untuk pegawai jembatan timbang.
·         Membuka akses kepada bawahan untuk memberikan masukan masukan berkaitan dengan pengambilan keputusan dan pada saat timbul permasalahan dalam pelaksanaan pekerjaan (partisipatif).
·         Memberikan kepercayaan (mendelegasikan) kepada bawahan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai kemampuan pegawai dalam batasan tertentu


Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen
http://dishub.jabarprov.go.id/content.php?id=109

Senin, 17 November 2014

Tugas 6s Pengantar Bisnis

Nama: Tiara Revischa Neldi
Kelas: 1EB23

     1.     Jelaskan yang dimaksud manajemen sumber daya manusia?

Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki olehindividu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal
    2.     Jelaskan fungsi manajerial dari MSDM?
Fungsi manajerial yang terdiri dari :
·        Perencanaan
Bagi manajemen sumber daya manusia, perencanaan berarti penentuan terlebih dahulu suatu program manajemen sumber daya manusia yang akan membantu mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan perusahaan.
·        Pengorganisasian
Organisasi merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan. Bagi seorang manajer sumber daya manusia, membentuk suatu organisasi haruslah dengan merencanakan hubungan antara pekerjaan dan factor-faktor fisik, hubungan antara sesama kelompok dan hubungan antara pimpinan secara keseluruhan.
·        Pengarahan
Fungsi ini meliputi bagaimana cara melaksanakan pekerjaan atau bagaimana mengusahakan agar pekerja mau bekerja sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.
·        Pengawasan
Pengawasan adalah suatu fungsi manajemen yang menyangkut masalah pengaturan terhadap berbagai kegiatan sesuai dengan rencana manajemen sumber daya manusia yang dirumuskan.
   3.     Jelaskanfungsi operasional dari MSDM?
Fungsi Operasional terdiri dari:
·        Pengadaan
Fungsi pengadaan meliputi penetuan program penarikan karyawan baik jumlah, jenis, maupun mutu atau kualitas karyawan serta seleksi dan penempatannya.
·        Pengembangan karyawan
Fungsi pengembangan karyawan adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan karyawan melalui pelatihan atau pendidikan yang dilakukan untuk melaksanakan kegiatan tertentu.
·        Kompensasi
Fungsi kompensasi berhubungan dengan pemberian imbalan atau penghargaan yang adil dan layak bagi kehidupan manusia dan diberikan kepada karyawan atas jasa atau pekerjaan yang telah diberikan untuk mencapai tujuan organisasi.
·        Pengintegrasian
Funsi pengintegrasian berhubungan dengan penyesuain keinginan individual karyawan dengan keinginan organisasi serta masyarakat.
·        Pemeliharaan
Fungsi pemeliharaan berhubungan dengan usaha untuk mempertahankan dan meningkatkan kondisi para karyawan dan pemeliharaan sifat yang menyenangkan.
·        Pemutusan hubungan kerja
Fungsi pemutusan hubungan kerja berhubungan dengan pemisahan karyawan dari organisasi untuk mengembalikan sesuatu kepada masyarakat yang dapat berbentuk pensiun, pemberhentian, pemecatan, atau penempatan diluar perusahaan
    4.     Untuk tujuan apa perusahaan memberikan training atau pelatihan bagi karyawan?
Pelatihan SDM bertujuan agar setiap pekerja dapat meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan pekerjaannya, karena dengan meningkatnya persaingan dan semakin berkembangnya jaman, dituntut para pekerja yang mampu terus bersaing dan terus meningkatkan kemampuannya agar tidak ketinggalan dari pesaing. Dan secara otomatis dengan meningkatnya performas pekerja akan berakibat baik pada perkembangan perusahaan
     5.     Jelaskan factor factor apa saja yang dapat mempengaruhi besarnya kompensasi karyawan?
·        Produktivitas
Pemberian kompensasi melihat besarnya produktivitas yang disumbangkan oleh tenaga kerja (karyawan) kepada pihak organisasi atau perusahaan.
·        Kemampuan untuk membayar
Secara logis ukuran pemberian kompensasi sangat bergantung kepada kemampuan organisasi atau perusahaan dalam membayar gaji atau upah tenaga kerja.
·        Kesediaan untuk membayar
Berkaitan dengan item dua diatas, maka walaupun organisasi atau perusahaan mampu untuk membayar kompensasi, maka belum tentu organisasi atau perusahaan tersebut mau membayar kompensasi dengan layak dan adil.
·        Penawaran dan permintaan tenaga kerja
Penawaran dan permintaan tenaga kerja cukup berpengaruh terhadap pemberian kompensasi. Jika permintaan tenaga kerja banyak oleh perusahaan, maka kompensasi cenderung tinggi, demikian sebaliknya jika penawaran tenaga kerja ke organisasi atau perusahaan banyak (over supply), maka pembayaran kompensasi cenderung menurun (rendah).
·        Organisasi karyawan
Organisasi tenaga kerja (karyawan) yang ada di organisasi atau perusahaan seperti pekerja akan turut mempengaruhi kebijakan besar kecilnya pemberian kompensasi.
·        Peraturan dan perundang-undangan
Adanya peraturan dan perundang-undangan yang ada akan mempengaruhi kebijakan perusahaan dalam pemberian kompensasi, misalnya diberlakukannya pemberian upah minimum regional (UMR)

Sumber:

Sabtu, 08 November 2014

Tugas 5s Pengantar Bisnis


      Nama: Tiara Revischa
      Kelas: 1EB23

      1. Jelaskan tentang pengertian organisasi sebagai badan maupun sebagai terstruktur!
      2.  Jelaskan apa yang dimaksud dengan rentang kendali dan jelaskan pula apa saja yang menetukan tinggi rendahnya rentang kendali!
      3.  Jelaskan apa yang dimaksud dengan struktur organisasi matriks dan apa saja keunggulan dan kelemahannya!
      4.Jelaskan pengertian organisasi formal dan informal beserta karakteristikn ya masing masing!
      5.Jelaskan perbedaan antara pengelolaan organisasi secara sentralisasi dengan desentralilsasi! Apa keunggulan dan kelemahannya masing masing!
Jawab:

      1.Organisasi dalam arti badan adalah sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu atau beberapa tujuan tertentu.
Organisasi dalam arti bagan atau strukutur adalah gambaran secara skematis tentang hubungan-hubungan kerja sama dari orang-orang yang terdapat dalam rangka usaha untuk mencapai suatu tujuan.

      2. Rentang kendali adalah jumlah optimal bawahan yang diawasi atau yang harus diawasi oleh seorang manajer
 Hal yang menetukan tinggi rendahnya rentang kendali:
·         Sifat dan terperincinya rencana 
·         Latihan-latihan dalam perusahaan 
·         Posisi Manager dalam perusahaan 
·         Dinamis & Statisnya Organisasi 
·         Efektivitas Komunikasi Tipe pekerjaan yang dilakukan
·         Kecakapan & Pengalaman Manager 
·         Span of Personality and Energy 
·         Dedikasi dan Partisipasi bawahan.
      3. Organisasi matriks adalah organisasi yang mengumpulkan para spesialis dari bagian bagian berbeda organisasi untuk mngerjakan proyek proyek tertentu, tetapi masih merupakan bagian dari struktur jalur dan staf.
Keuntungan dari organisasi matriks:
·         Struktur ini memberikan fleksibelitas kepada para manajer dalan menugaskan orang orang dalam proyek proyek
·         Struktur ini mendorong kooperasi interorganisasional dan kerja sama tim’
·         Struktur ini dapat menghasilkan solusi kreatif untuk masalah masalah seperti yang berhubungan dengam pengembangan produk
·         Struktur ini menawarkan penggunaan yang efisien akan sumber sumber organisasional
Kelemahan dari organisasi matriks:
·         Gaya ini mahal dan kompleks
·         Gaya ini dapat menyebabkan kebingungan diantara para karyawan sehubungan dengan kesetiaan mereka kepada manajer proyek atau unit fungsional mereka
·         Gaya ini mewajibkan keterampilan interpersonal yang baik serta manajer dan karyang yang kooperatif; masalah komunikasi dapat muncul
·         Gaya ini mungkin hanya merupakan solusi temporal untuk masalah jangka panjang

      4. Organisasi formal adalah srtuktur yang memperinci jalur jalur tanggung jawab, otoritas dan
posisi yang berarti, struktur yang diperlihatkan dibagan organisasi.
Organisasi informal adalah sistem hubungan dan jalur otoritas yang berkembang secara spontan ketika para karyawan bertemu dan membentuk pusat kekuatan yang berarti, sisi manusia dari organisasi yang tidak muncul dibagan organisasi apapun.

           Karakteristik organisasi formal:
·          Suatu organisasi terdiri dari hubungan-hubungan yang ditetapkan antara jabatan-jabatan. Blok-blok bangunan dasar dari organisasi formal adalah jabatan-jabatan.
·         Tujuan atau rencana organisasi terbagi kedalam tugas-tugas; tugas-tugas organisasi disalurkan  di antara berbagai jabatan sebagai kewajiban resmi
·         Kewenangan untuk melaksanakan kewajiban diberikan kepada jabatan. Yakni, satu- satunya saat bahwa seseorang diberi kewenangan untuk melakukan tugas-tugas jabatan adalah ketika ia secara sah menduduki jabatannya.
·         Garis-garis kewenangan dan jabatan diatur menurut suatu tatanan hierarkis. Hierarkinya mengambil bentuk umum suatu piramida, yang menunjukkan setiap pegawai bertanggung jawab kepada atasannya atas keputusan-keputusan bawahannya serta keputusan-keputusannya sendiri.
·         Suatu sistem aturan dan regulasi yang umum tetapi tegas, yang ditetapkan secara formal, mengatur tindakan-tindakan dan fungsi-fungsi jabatan dalam organisasi.
Karakterisrik organisasi informal:
·         Organisasi informal adalah hubungan pribadi dalam organisasi yang mempengaruhi putusan di dalam organisasi tersebut tetapi ditiadakan dari skema formal dan tidak panggah dengan struktur formal organisasi.
·         Organisasi informal tumbuh karena berbagai faktor baik ekstern (pendidikan, umur, senioritas, jenis kelamin, latar belakang etnis dan kepribadian), maupun intern (jabatan, upah, jadwal kerja, mobilitas, dan simbol status)
·         Organisasi informal membentuk klik, status dan peranan, norma dan sanksi serta metode kerja sendiri lain dengan aturan formal.
·          Organisasi informal dapat bermanfaat bagi pribadi anggota dan organisasi, namun juga dapat membahayakan organisasi.
·         Organisasi informal berkembang dalam berbagai bentuk.

     5. Organisasi sentralisasi adalah sebuah sttruktur organisasi yang mempertahankan otorits pengambilan keputusan ditingkat manajemen puncak di markas besar perusahaan.
Organisasi desentralisasi asalah sebuah struktur organisasi yang mendelegasikan otoritas pengambilan keputusan kepada para manajer tingkat lebih rendah yang lebih familier dengan kondisi lokal ketimbang manajemen markas besar.

Keuntungan
Kerugian
Sentralisasi:
  •          Kendali manajmen puncak yang lebih besar
  •          Efesiensi yang lebih
  •          Sistem distribusi lebih sederhana
  •          Kesan korporat atay merek lebih kuat


  •          Kurangnya respon terhadap pelanggan
  •     Kurangnya pemberdayaan
  •     Konflik interorganisasi
  •         Moral yang lebih rendah jauh dari markas besar

Keuntungan
                   Kerugian
Desentralisasi:
  •  Adaptasi yang lebih baik terhadap keinginan pelanggan
  •   Lebih banyak pemberdayaan pekerja
  •  Pengambilan keputusan yang lebih cepat
  •  Moral yang lebih tinggi


  •          Kurangnya efisiensi
  •         Sistem distribusi yang kompleks
  •      Kendali manajemen puncak yang lebih sedikit
  •      Kesan korprat yang lemah


         Sumber:
·        Buku Pengantar Bisnis (Understanding Business),buku 1 edisi 8, pengarang: Nickels, McHugh, penerbit: Salemba Empat